China Tingkatkan Impor CPO dari Indonesia, Dampak Kedatangan Jokowi
China telah berjanji untuk meningkatkan impor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia hingga 1 juta ton, istana kepresidenan mengumumkan. Pengumuman itu muncul setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing pada Selasa (26/7).
Pada tahun 2021, ekspor minyak sawit mentah Indonesia dan turunannya sebesar 28,43 juta ton. Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor minyak sawit mentah Indonesia ke China pada 2021 mencapai 4,7 juta ton atau meningkat 1 juta ton. Ini setara dengan 21,3% ekspor minyak sawit mentah Indonesia ke China tahun lalu.
Selain meningkatkan impor minyak sawit mentah dari Indonesia, Sekretariat Presiden juga mengatakan China akan memprioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia.
China adalah mitra dagang terbesar Indonesia, dengan volume perdagangan US$110 miliar pada tahun 2021.
Reuters menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2022, impor China dari Indonesia, terutama komoditas, meningkat sebesar 34,2% YoY.
Kesepakatan penting lainnya yang dicapai dalam pertemuan ini adalah perumusan kemitraan strategis antara China dan Indonesia dari tahun 2022 hingga 2026. Pejabat senior dari kedua negara akan mengadakan pembicaraan bilateral lainnya, termasuk peningkatan volume perdagangan, Katadata melaporkan.
Dari sisi investasi, China dan Indonesia sepakat untuk terus memajukan Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum (GMF) yang mencakup beberapa proyek strategis seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.
China sendiri merupakan salah satu negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Sejak 2017, total investasi China di Indonesia telah melampaui US$1 miliar per tahun. Pada kuartal kedua 2022, investasi China di Indonesia mencapai US$2,3 miliar, meningkat empat kali lipat dari tahun ke tahun.
Janji China untuk meningkatkan impor minyak sawit mentah dari Indonesia muncul seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor komoditas tersebut. Bulan ini, pemerintah mengumumkan penghapusan bea keluar hingga 31 Agustus 2022, untuk mengurangi tingginya persediaan.
Produsen minyak sawit Indonesia menghadapi kelebihan persediaan setelah pemerintah memberlakukan larangan ekspor dari 28 April hingga 22 Mei 2022. Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), hingga awal Juli 2022, persediaan minyak sawit nasional telah mencapai 7,1 juta ton atau berada di ambang batas kelebihan persediaan.

Posting Komentar untuk "China Tingkatkan Impor CPO dari Indonesia, Dampak Kedatangan Jokowi"
Posting Komentar